LimasisiNews, Lebak –
Warga kampung neglasari desa pamubulan merasa resah mendapati rumah mereka retak-retak. Warga menduga aktivitas blasting atau peledakan di area Quary PT Cemindo gemilang menjadi biang keroknya.
Getaran dirasakan oleh sejumlah warga, terutama warga kampung Neglasari depan SDN 2 pamubulan Desa pamubulan kecamatan Bayah kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Warga Desa Bayah Timur, Marto mengaku dirinya mewakili keluarganya yang ada di kampung Neglasari desa pamubulan Aktivitas blasting di PT Cemindo Gemilang membawa dampak yang tak baik bagi rumah warga yang ada dikampung Neglasari desa pamubulan.
Adapun dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas blasting ini, kata dia menyebabkan sejumlah bangunan rumah warga menjadi retak dan banyak warga ketakutan karena khawatir rumah mereka akan roboh.Kalau lama-kelamaan digoncang seperti ini bangunan rumah akan hancur,” keluhnya.
kerusakan akibat getaran blasting tersebut, rata-rata terjadi pada bagian dinding rumah. Semua kerusakan sama berupa retakan seperti dampak gempa. ungkapnya.
“Kami akan meminta ganti rugi kepada pihak perusahaan. Bayangkan, bangunan di sekitar banyak yang retak. Kalau saja ada pemberitahuan dari perusahaan sejak awal maka kami tidak akan berada di dalam rumah,” katanya.
Perusahaan, harusnya melakukan deteksi terhadap dampak dari aktivitas blasting hingga mendeteksi sejauh mana radius akibat aktivitas tersebut.
“Jika memang akan dilakukan pengeboman minimal ada pemberitahuan kepada masyarakat agar tidak berada didalam rumah pada saat melakukan blasting. Kami minta pihak PT Cemindo Gemilang untuk segera mengatasi masalah ini.” Tandas Marto
Marto meminta pihak perusahaan jalan Quariy di cor supaya ketika hujan tidak biecek kejalan nasional lll,dan bila musim panas debunya minta ampun saya dari tahun 2013 hingga sekarang sudah kenyang menghisap debu,saya minta pihak perusahaan PT Cemindo agar dievaluasi. cetus Marto
Terpisah kepala sekolah SDN 2 Pamubulan, Ika Sanika S,Pd mengaku bahwa gedung sekolah SDN 2 Pamubulan retak-retak akibat kegiatan blasting ledakan dari Quary PT Cemindo gemilang, dulu sudah pernah disampaikan kepihak PT Cemindo melalui petugas CSR, tetapi belum ada tindakan apapun sampai saat ini, hingga sekarang gedung sekolah masih retak-retak, ditambah lagi ledakan kemarin yang cukup menghawatirkan, ungkapnya.
Dikonfirmasi pihak PT Cemindo Gemilang bagian CSR, Burhan via WhatsApp sejauh ini blasting menggunakan sesuai dengan SOP, dengan tetap mematuhi kaidah-kaidah pemblastingan, terangnya terkait keluhan warga ada mekanisme dan selalu kita sikapi secara bijak, singkat Burhan via WhatsApp.
(Sumantri)