LimasisiNews, Serdang Bedagai
Memanen Tandan Buah Segar (TBS) pada saat yang tepat akan memaksimalkan kualitas dan kuantitas minyak kelapa sawit yang kelak diolah di Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Jika buah sawit tidak segera dipanen pada saat yang tepat (pada waktunya) maka kualitas buah menjadi kurang baik, hal tersebut berpotensi menyebabkan penyakit buah busuk yang dapat menyerang tanaman kelapa sawit.
Karena kelembaban udara yang tinggi disekitar buah tersebut, lantas berpotensi memicu pertumbuhan jamur.
Tak hanya itu, jika TBS dibiarkan membusuk dipohon dan tidak dipanen, tentunya juga akan mempengaruhi hasil pencapaian produksi yang berpotensi merugikan perusahaan itu sendiri.
Resiko itulah yang disinyalir dapat dialami oleh PT Perkebunan Nusantara III (PTPN 3) Unit Kebun Tanah Raja, perusahaan “Plat Merah” milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, seperti temuan LimasisiNews.com dan Tim di lapangan, ada beberapa titik dibeberapa Afdeling Kebun Tanah Raja, kondisi arealnya terkesan terlantar dan memprihatinkan.
Salah satunya di Afdeling III Kebun Tanah Raja, terlihat Areal terkesan tak terkontrol, gawangan semak ditumbuhi rumput liar dan kayu keras seperti pohon bambu yang hampir menutupi pohon sawit, pelepah terlihat gondrong, diduga tidak dilakukan tunasan dengan kurun waktu yang lama, pohon sawit banyak yang tumbang diduga karena penyakit jamur dengan jumlah ditaksir mencapai ratusan pohon, terindikasi pemeliharaan rutin sesuai rencana kerja tidak dilakukan dengan baik oleh Anis Mahdi selaku Asisten Afdeling III, Kebun Tanah Raja, Distrik Serdang II (DSER 2).
Diduga Anis, selaku Asisten Afdeling III, bekerja tidak sesuai SOP (Standard Operasional Prosedur) atau norma – norma yang telah ditetapkan oleh PTPN III.
Parahnya lagi, temuan Awak Media ini dan Tim di lapangan, di Afdeling III yang lokasinya tak begitu jauh dari Kantor Kebun Tanah Raja, ada buah sawit yang terlihat sudah lewat matang diduga sengaja dibiarkan tidak dipanen, sehingga TBS terlihat hampir membusuk dipohon, dan sebahagian buah sawit yang matang terlihat berjatuhan dan membusuk dipiringan, bahkan ada yang tersangkut di batang Pohon Kelapa Sawit tersebut.
Tak hanya itu, terlihat berondolan sawit banyak berserakan disekitar gawangan, dipiringan dan disekitar batang dibawah pohon sawit, bahkan sebagian terlihat sudah membusuk dan banyak menjadi kecambah atau tukulan sawit yang tumbuh subur dimana-mana.
Hal tersebut diduga karena tidak dilakukannya panen bersih serta akibat dari TBS yang sudah matang dipohon tetapi tidak dipanen, sehingga buah yang terlalu matang berjatuhan, berondolan yang tidak dikutip tersebut sebagian busuk dan sebahagian lagi disinyalir mengakibatkan tumbuh suburnya tukulan.
Masyarakat menjelaskan bahwa lokasi tersebut adalah areal Afdeling III Kebun Tanah Raja,
“Afdeling III itu Pak, iya ini Afdeling III Pak” Terang beberapa Masyarakat.
Terkait hal itu, Awak Media mencoba Konfirmasi kepada, Anis Mahdi, selaku Asisten Afdeling III, melalui pesan WhatsApp (WA) dinomor 0822-4405-0xxx, tapi terlihat pesan cuma hanya dibaca tanpa dibalas, dikonfirmasi ulang tetapi pesan terunda dan ceklis satu, diduga nomor sengaja diblokir.
Guna Konfirmasi ulang agar pemberitaan berimbang, Awak Media mencoba konfirmasi lagi kepada Asisten Afdeling III, Anis Mahdi, melalui nomor telepon lain, ternyata pesan masuk dan ceklis dua, tapi tetap juga pesan hanya dibaca tanpa dibalas, dicoba konfirmasi kembali, pesan terkirim terlihat ceklis satu, dan tertunda, diduga semua nomor kembali diblokirnya.
Terkait kondisi areal dibeberapa Afdeling tersebut, Awak Media Konfirmasi kepada Manajer Kebun Tanah Raja, Efendi Akbar, langsung keruangan kerjanya dan melalui pesan WhatsApp, Selasa (12/10/2021), Manajer ini menjelaskan, bahwa tidak dibenarkan adanya berondolan yang tidak dikutip dan kecambah yang banyak tumbuh, dirinya pun berjanji akan meneruskan terkait temuan tersebut kepada bawahannya guna untuk perbaikan kedepannya.
“Tidak boleh ada (Kecambah/Tukulan sawit), Terimakasih. Saya akan teruskan foto ini, untuk perbaikan kedepannya” Balas Manajer.
Hingga berita ini diterbitkan, Anis Mahdi, Asisten Afdeling III Kebun Tanah Raja, Kabid Tanaman DSER 2 dan General Manager DSER 2 belum dapat dikonfirmasi.
(Tim/Red)
Discussion about this post