LimasisiNews, Pematang Siantar (Sumut) –
Ketua Sumut Watch, Daulat Sihombing, SH, MH, memberi peringatan keras bahwa PD. Pasar Horas Jaya (PDPHJ) Kota Pematangsiantar kini benar- benar dalam kondisi chaos alias kacau. Chaos, karena Plt. Dirut Toga Sihite telah kehilangan trusting (kepercayaan) dan legitimasi (pengakuan) dari stakeholder utama baik stakeholder internal yakni para pegawai PDPHJ yang tak gajian 8 bulan dan stakeholders eksternal yakni para pedagang yang telah menyatakan mosi tak percaya kepada Toga karena kerap diintimidasi serta kiosnya disegel secara arogan serta tak mampu menciptakan rasa aman situasi pasar.
Ketidakpercayaan terhadap Toga Sihite bahkan secara vulgar menurut mantan Wartawan SIB Medan dan Suara Pembaruan Jakarta ini, telah disampaikan dalam bentuk demo atau unjuk rasa turun ke jalan oleh SPM PDPHJ kolaborasi dengan LSM Macan Habonaran, P4B (Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu), maupun aksi Sumut Watch yang selain demo tapi gencar aksi galang opini, untuk menuntut agar Walikota Pematangsiantar segera memberhentikan Toga Sihite sebagai Plt. Dirut karena dianggap tidak mampu, tidak becus, tidak cakap dan tidak kompeten sebagai Plt. Dirut.
“Copot Toga Sihite, Pecat Toga Sihite, Toga Sihite Tidak Becus”, pesan – pesan teks spanduk dan sejumlah poster para peserta aksi demo dari SPM PDPHJ, LSM Macan Habonaran, P4B dan Sumut Watch, yang diwarnai lagu- lagu aksi bernada mengejek, merendahkan dan mencibir ketidakmampuan Toga sebagai Plt. Dirut adalah gambaran nyata stakeholder PDPHJ tak lagi percaya Toga Sihite.
Apalagi, munculnya salah satu berita media online, edisi Senin, 17 Oktober 2022, berjudul : “Merasa Terganggu Dengan Aksi Demo Selama Ini, Pegawai PDPHJ Akan Sampaikan Isi Hati Ke Walikota Siantar”, yang menuliskan satu dari puluhan pejabat struktural “ecek- ecek” PDPHJ, Lusi Tambunan (Plt. Kabag Operasional), curhat ke Dewan Pengawas (DP) bahwa aksi- aksi demo di PDPHJ telah membuat “hilangnya semangat kerja serta hilangnya kepercayaan pedagang”, semakin menunjukkan betapa kemimpinan Toga Sihite sebagai Plt. Dirut telah “terkapar” tak berdaya untuk mengatasi dan mengendalikan masalah internal, sehingga tanpa tau malu Toga menggiring masalahnya ke DP. Seharusnya DP dapat menangkap curhatan itu sebagai isyarat “menyerah” dari Toga.