Limasisinews.com – Simalungun (Sumut)
Proyek pembangunan tembok penahan banjir yang berada di AFD 6 Kebun Unit Marihat sedang dikerjakan oleh vendor/rekanan namun dalam pelaksanaan nya dinilai banyak terjadi penyimpangan. terbukti baru beberapa minggu dikerjakan bangunan tembok penahan banjir tersebut sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. diduga ketika dalam pekerjaan, material batu padas dan campuran semen yang digunakan oleh vendor/rekanan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan menyimpang dari RKS. amatan awak Media yang terjun ke lokasi selasa, 14/09/2021, menemukan tembok penahan banjir yang berada di blok 05.S Afd 6 desa Pematang Silampuyang kecamatan siantar mengalami keretakan yang cukup parah, bahkan sebagian ada yang nyaris terbelah dua.
Diduga salah satu penyebab pekerjaan vendor di PTPN IV sering tidak berkualitas dan menyimpang dari RKS, karna tidak efektif nya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Nahkan terkesan tim pengawas dari kebun unit dan Distrik memberikan kelonggaran kepada vendor/rekanan untuk mark up dan meraih keuntungan yang cukup besar dalam melakukan pekerjaan.
Manajer unit Marihat melalui Asisten Personalia Risky saat dihubungi kru media, beberapa waktu yang lalu via Aplikasi whatsapp mengatakan bahwa proyek tembok penahanan banjir tersebut pekerjaan belum tutup dan masih dalam progress, namun saat ditanyakan apakah proyek yang sudah retak cukup parah begitu masih yakin bisa bagus diperbaiki.
Asisten personalia kebun unit marihat justru menjawab”Tks bos atas atensinya akan kami kordinasi dengan pelaksana nya.
Red/Yd