LimasisiNews, Serdang Bedagai –
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah sarana pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harusnya diperuntukan kepada masyarakat. Namun lain halnya, dengan SPBU yang ada di Desa Suka Damai ini. Diduga di beking oleh oknum aparat penegak hukum, pengelola SPBU 14.206.1107 Suka damai berada di Jalan lintas Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, (Sergai) Sumatera Utara (Sumut) menjual Bahan Bakar Minyak jenis solar kepada “mafia”, Sabtu (29/01/2022) Sekitar pukul 23.00 WIB malam.
Hal itu diketahui awak media berdasarkan informasi dari warga sekitar. Untuk mengelabui dalam melancarkan aksinya pihak SPBU diduga sengaja melakukan pengisian BBM tersebut pada jam-jam tertentu yang sudah mereka atur demi keamanan serta kelancaran dalam melakukan kecurangan dalam kegiatannya agar tidak tercium oleh penegak hukum.
BBM jenis Solar bersubsidi tersebut diangkut dari SPBU dengan menggunakan mobil truk yang sudah di modifikasi. Selanjutnya BBM solar bersubsidi tersebut dikumpulkan dan diduga dibawa ke luar daerah kabupaten Serdang bedagai.
Warga Desa Suka Dame yang inisial HS mengatakan salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) diduga telah bekerjasama dengan oknum-oknum Aparat yang tidak bertanggung jawab melakukan penimbunan Bahan Bakar Minyak bersubsidi.
“Pertamina seperti ini harus ditutup karena sangat merugikan masyarakat. Bagaimana BBM kita tidak langkah kalau pihak SPBU bermain dengan mobil-mobil truk yang didalamnya ada tangki yang sudah dimodifikasi” Ucapnya Kesal.
HS menambahkan, Saya melihat langsung, ketika sedang mengantri BBM tepatnya di SPBU 14.206.1107 Jalan lintas Sei Bamban tebing tinggi, Desa Suka Damai Sabtu (29/01/2022) sekira pukul.23.00 WIB malam.
“Disitu ada mobil truk melakukan pengisian kurang lebih empat jam lamanya, Karena merasa aneh dengan 1 Unit mobil truk yang terparkir di SPBU yang diduga mengisi BBM hingga kafasitas 9 ton (9.000 L) dan Transaksi pembayaran hingga mencapai ratusan juta. Pihak SPBU justru diduga membiarkan, secara logika dan tidak masuk akal ada mobil truk mengisi tangki seperti itu” Terang HS Kepada awak media, Senin (31/01/2022).
Lebih lanjut dijelaskannya, Ketika peristiwa tersebut berlangsung dirinya sempat mau foto mobil truk tersebut, mendadak sopir menghalanginya sehingga adu mulut tidak terhindarkan.
“Saya menduga, dalam penyimpangan penggunaan BBM, sudah dibackup oknum Aparat sehingga mereka lebih leluasa melaksanakan penimbunan” Paparnya menambahkan.
“Untuk itu, Saya berharap Kepada pertamina dan Aparat Penegak Hukum (APH) agar memeriksa SPBU yang diduga Nakal Ini” Harapnya mengakhiri.
Guna perimbangan berita, awak media langsung mengkonfirmasi terkait mobil truk solar bersubsidi tersebut diangkut dari SPBU dengan menggunakan mobil truk yang sudah di modifikasi Kepada Andreas selaku Meneger SPBU 14.206.1107 dikantornya, Senin (31/01/2022).
“Jika hal itu terjadi kami siap terima resikonya. Apabila ada oknum Operator SPBU Kami kedapatan bermain, Saya akan berikan sanksi tegas dan tidak ada toleransi bagi mereka” Tegas Andreas.
Andreas juga menambahkan dengan adanya laporan ini dari kawan kawan Media saya akan cek kebenarannya melalui CCTV yang ada di SPBU ini.
“Apabila ada karyawan di SPBU 14.206.1107 yang bermain akan saya pecat secara tidak hormat. Dan itupun harus diperkuat dengan bukti” Ucap Andreas.
(Tim)
Discussion about this post