Kenapa hal ini bisa terjadi, ada info yang beredar pihak manajemen PKS/PKO Sei Mangkei yang dimotori oleh SPBUN basis diduga kerap mendapat setoran setiap bulannya, makanya mereka tetap ngotot bersikukuh membela serikat pekerja bongkar muat versi Pahala Nainggolan yang saat ini beraktivitas di kawasan PKS-PKO Sei Mangkei.
Jika Kondisi ini terus berlanjut dikuatirkan akan mempengaruhi stabilitas dan kekondusifan KEK Sei Mangkei itu sendiri.
Terkait kejadian ini banyak pihak menuding bahwa manajemen PTPN 3 PKS-PKO Sei Mangkei, beserta SPBUN basis yang diketuai sdr “JMN’ dan “AHRS” sebagai salah satu aktor intelektual yang getol membackup berjalan nya bongkar muat legal di kawasan PKS dan PKO Sei mangkei.
Ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh oknum-oknum tersebut bukan tidak mungkin kedepan akan berimbas dengan investor yang ingin berinvestasi di KEK Sei Mangkei
Demi keseimbangan berita, awak media mencoba melakukan klarifikasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya Manajer Unit PKS Sei Mangkei Hendra melalui aplikasi WhatsApp pada Senin (03/07/2023) sekira pukul 15:20 WIB namun pesan konfirmasi yang dikirimkan terlihat contreng 1 diduga manajer telah melakukan pemblokiran.
Selanjutnya kru media coba menghubungi Ketua SPBUN basis PKS Sei Mangkei Jumarno dan Ketua SPBUN basis PKO Ahierman Siregar pada Selasa (04/07/2023) terkait beroperasinya serikat bongkar muat ilegal di kawasan PKS-PKO Sei Mangkei enggan memberikan klarifikasinya.
Red/Tim