LimaSisiNews, Bantul (DIY) –
Permasalahan dugaan alih fungsi lahan tanah palungguh milik Dukuh Keyongan, Arwan Sanus, beberapa waktu yang lalu memberikan penjelasannya kepada awak media, Sabtu (02/12/2023).
Menurutnya, apa yang dilaporkan terkait alih fungsi lahan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sejak ia menjabat sebagai Dukuh Keyongan, lahan atau tanah pelungguh yang ia terima dibuat showroom jual-beli furniture lawasan dan joglo yang sifatnya tidak permanen.
“Sebenarnya lahan pelungguh yang saya pakai untuk showroom ini, tidak sepenuhnya saya urug dan lahan ini termasuk tanah yang bisa dikatakan kurang subur. Dan mengenai tanah yang saya urug ini juga tidak seluruhnya saya urug, hanya 500 meter saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut Arwan menjelaskan bahwa pengelolaan tanah pelungguh miliknya yang difungsikan sebagai showroom tersebut juga dimaksudkan untuk membuka lapangan kerja buat masyarakat sekitar.
Selain itu, ada juga limbah dari kayu sisa produksi joglo itu bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk kayu bakar.
“Saya membuat usaha ini juga untuk memberdayakan masyarakat sekitar, membuka lapangan kerja juga. Selain itu, limbah dari sisa produksi bisa dimanfaatkan warga untuk kayu bakar,” jelasnya.