Bisa dikatakan, banyak pejabat elit Nasional dan Sumatera Utara seperti menteri, gubernur, Kapolda, Pangdam, beberapa tokoh akademis dan tokoh politik yang bertandang ke Simalungun kerap meminta nasihat atau sekadar silaturrahim dengan sosok satu ini.
Tuan Guru Batak adalah ulama penggiat thariqoh yang senantiasa berkomitmen untuk tetap berdakwah bagi penguatan kerukunan dalam bingkai kebangsaan.
Bagi Tuan Guru Batak, merawat dan menjaga persatuan dan persaudaraan bangsa, merupakan seruan jihad tetap tegaknya NKRI.
Hal ini disampaikan Anies Rasyid Baswedan saat berkunjung dan bersilaturahmi ke Pondok Persulukan TGB (sapaan akrabnya) di desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduan Kabupaten Simalungun.
“Kami merasa terhormat bisa berkunjung sekaligus bersilaturahmi secara langsung kepada Tuan Guru Batak yang mampu menjaga harmoni kebangsaan kita yang beragam. Hari ini kita lihat hadirnya para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda, lintas agama, suku dan budaya beragam. Inilah miniatur Indonesia yang harus senantiasa kita jaga dan kita rawat untuk generasi mendatang,” ujar Anies Baswedan saat berkunjung ke Pondok Persulukan di Simalungun baru-baru ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengangumi bagaimana harmonisnya hubungan kebangsaan ini, terlihat bagaimana kerukunan ini tetap terjaga dengan baik, walaupun berbeda, namun tidak terjadi konflik.
“Kita lihat Pondok Persulukan ini diapit dua gereja besar, namun masyarakatnya hidup dalam suasana rukun dan damai ditengah banyaknya perbedaan. Semoga kerukunan umat beragama ini tetap terjaga dan TGB sebagai ulama mampu merawat kebhinnekaan dan menjadi perekat persuadaraan dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara,” sambung mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Menurut data dan informasi, Tuan Guru Batak Syekh Haji Dr. Ahmad Sabban El-Rahmany Rajagukguk, M.A., lahir 7 Juli 1979 di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduan Kabupaten Simalungun dari pasangan Syekh Abdurrahman Rajagukguk dan Herlina Togatorop.
Menyelesaikan program Doktoral (S3) bidang Komunikasi UIN SU dan tercatat sebagai alumni Doktoral pertama.
Sebelumnya, S1 dan S2 di UIN SU, MAN tahun 1998 di Kota Pematang Siantar, MTs Negeri tahun 1995 dan Sekolah Dasar tahun 1992 di Simalungun.
Tuan Guru Batak sebelumnya merupakan seorang Bankir pada Bank Syariah Mandiri (BSM) hingga menduduki puncak Pimpinan Cabang dan memilih mundur dari Perbankan untuk fokus meneruskan wasiat orang tua untuk menghidupkan kegiatan thariqoh, pembimbing spiritual umat dan merawat kerukunan antar umat beragama seperti yang diamanatkan orang tua almarhum Syekh Abdurrahman Rajagukguk.
Red/ed.MN