Salah seorang guru honor yang mengaku menjadi korban penipuan PPPK, menceritakan kronologis penipuan yang terjadi kepada mereka.
“Kronologis awal, saya diajak dan diiming-imingi sama rekan guru di sini yang sudah menjadi PNS. Katanya, kalau mau lulus jadi PPPK, maka kami harus mengurusnya dan harus mengeluarkan uang untuk persyaratan supaya lulus. Itu semua, kami diajak teman guru di sini, berinisial HR. Tetapi sampai saat ini nyatanya saya belum jadi PPPK, padahal perjanjian awal, semua akan lulus. Tetapi faktanya bohong. Bahkan uang saya tidak dikembalikan oleh guru yang mengiming-imingi saya,” tuturnya.
“Padahal uang itu hasil jerih payah kami. Kerja jadi tenaga honorer dengan gaji Rp500 ribu per bulan saya kumpul-kumpulkan. Eh, malah kena tipu tadinya, sih, saya percaya karena dia mengaku kalau dirinya dulu waktu mau jadi PNS begitu juga,” imbuhnya.
“Tujuh orang korban itu di antaranya adalah saya, M, H, bersama yang lainnya, A, H, E, S, A, yang selama ini tergiur jadi guru P3K, ternyata tertipu bujuk rayu oknum guru PNS itu,” ungkapnya lagi.
Oknum guru PNS, ketika dikonfirmasi juga memberi keterangan terkait kronologis terjadinya dugaan penipuan itu.
“Kronologisnya, berawal dari saya mengajak empat orang guru honorer yang ada di wilayah Cilograng untuk mengikuti pendaftaran menjadi PPPK karena itu teman sekolah saya. Dan saya juga diajak sama teman saya yang namanya N*** (red). Betul, awalnya mereka ngasih uang senilai Rp2,5 juta, Rp1,5 juta, kedua Rp300 ribu, Rp200 ribu, itu betul adanya. Saya hanya dikasih buat beli bensin doang. Yang mengajak guru-guru untuk ikut testing PPPK betul itu saya. Kan, saya punya teman yang bisa pelatihan seperti parades, sekdes untuk kepemerintahan,” ungkapnya.
N***, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) yang namanya disebut-sebut, tidak ada jawaban, padahal sudah check-list biru. Bahkan ketika ditelpon via WhatsApp tidak ada juga jawaban. Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, masih belum ada jawaban untuk konfirmasi.
tri/ed. MN