Para anggota parlemen telah memberikan persetujuan awal agar pemilihan pada 2026 dipercepat ke 2024, tetapi pada Jumat (26/01/2023) mereka memutuskan untuk menolak usulan agar pemilihan digelar tahun ini.
Boluarte telah berkali-kali menegaskan dukungannya pada percepatan pemilihan saat dia mengalami kesulitan untuk menenangkan demonstran yang menyerukan pengunduran dirinya.
Sebuah mosi untuk mempercepat pemilihan hingga April 2024 telah disetujui dalam sebuah pemungutan suara dan pemungutan suara terakhir akan dilakukan pada Februari (2023). Kongres akan melanjutkan perdebatan pada Senin (29/01/2023).
Pada Jumat (26/01/2023), Boluarte mengatakan pemilihan presiden dapat dilakukan tahun ini.
“Kami mendesak para anggota parlemen untuk mengesampingkan kepentingan partisan dan kelompok mereka dan memprioritaskan kepentingan Peru terlebih dahulu,” kata kantor Boluarte melalui Twitter.
“Rakyat kita menunggu sebuah respons yang jelas, yang akan memberikan jalan keluar dari krisis politik ini dan membangun perdamaian sosial,” lanjutnya.
Boluarte, yang dilantik setelah pemecatan Castillo, mengatakan bahwa dia akan tetap menjadi presiden hingga pemilihan berlangsung.
Ant. dari Reuters/ed. MN