LimaSisiNews, Padang Lawas (Sumut) –
Ditandai dengan pemukulan gong oleh Pejabat (Pj) Bupati Padang Lawas (Palas), Dr. Edy Junaedi, S.S.T.P., M.Si., secara resmi membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 Kabupaten Palas di Gedung Olah Raga (GOR) Bercahaya Sibuhuan, Kecamatan Barumun. Rabu (28/02/24).
Dengan mengusung tema “Peningkatan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM), Pj. Bupati Palas mengajak seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk sadar dengan kondisi saat ini dan perkiraan tahun 2025.
“Ada beberapa isu strategis dan permasalahan yang masih jadi kendala dan tantangan sehingga Musrenbang ini jangan hanya sekedar rutinitas dan seremonial. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Palas tahun 2023 adalah 72,16 urutan ke-6 terendah se-Provinsi Sumatera Utara, paling rendah di Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) dan lebih rendah dari angka keseluruhan provinsi,” kata Pj Bupati.
Selanjutnya, Pj. Bupati juga menyoroti persoalan fasilitas kesehatan dan strategi peningkatan IPM Indeks Kesehatan.
“Kondisi RSUD membutuhkan atensi dari Pemerintah Daerah. Dengan diperbaikinya infrastruktur maka kualitas kerja tenaga dan kerja medis juga akan meningkatkan, yang kemudian berdampak positif terhadap mereka yang butuh pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Lalu Pj. Bupati Palas menyampaikan gagasan inti dengan mengadakan rumah sakit berstandar internasional sebagai entitas baru dengan tiga standard penerapan yakni:
- Memiliki standard dan kapasitas ruang inap VIP (Very Important Person) yang memenuhi checklist asuransi kesehatan kelas satu;
- Personil medis terbaik dari kedua RS yang sudah ada di Padang Lawas; serta.
- Penerapan keras larangan merokok di lingkungan rumah sakit.
Edy Junaedi juga menyoroti persoalan fasilitas pendidikan serta sekaligus strategi peningkatan IPM Indeks Pendidikan dengan mendirikan jurusan keahlian baru (Kampus/SMK) dengan pemberian beasiswa untuk pelajar berprestasi dan/atau kekurangan secara ekonomi dan pembukaan lapangan kerja daerah untuk menyerap lulusan baru.
“Ada dua Perguruan Tinggi di Padang Lawas yakni STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Padang Lawas dan STAIBR (Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya) Sibuhuan, namun banyak pelajar yang melanjutkan kuliah ke daerah lain, karena perbandingan opsi kejurusan perguruan tinggi. Dari data, ada 4.300 murid yang menghilang dari jenjang Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP.), murid kelas 6 SD sebanyak 5.500, sedangkan murid kelas 7 SMP menjadi 1.200,” urai Pj. Bupati.