Lebih lanjut Supriyanta mengatakan bahwa mPos sendiri adalah salah satu aplikasi alat pembayaran non tunai yang bekerjasama dengan PT. Asuransi Jasa Raharja Putra. Saat ini masih proses penanda tanganan PKS, belum terjadwal pelaksanaannya.
“Jadi ini hampir sama dengan QRIS, bedanya kalau mPos ini pengunjung mendapatkan tiket langsung karena bisa dicetak langsung sebagai bukti pembayarannya,” katanya.
Supriyanta berharap ke depan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul dapat tertata dan dikelola lebih baik dan kunjungan wisatawan semakin meningkat serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata dapat meningkat.
“Ke depan karena membangun pariwisata tidak bisa kami lakukan sendiri, kami sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak baik stakeholder pariwisata maupun penthahelix pariwisata sehingga kerjasama ini bisa ditingkatkan sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi masing masing. Sehingga berdampak terhadap pengembangan destinasi wisata Kabupaten Gunungkidul yang menjadi tujuan wisata utama wisatawan,” paparnya.
“Dengan demikian kami berharap tingkat kunjungan wisatawan akan meningkat dengan tata kelola yang lebih baik, pelayanan yang lebih mudah sehingga tujuan pembangunan pariwisata Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja sektor pariwisata dapat terwujud, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan dan tentunya berdampak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul,” pungkasnya.
Arifin/ed. MN