“Kami Aliansi Masyarakat Kecamatan Buntu Pane menghimbau dan meminta kepada Pemerintah untuk memperbaiki jalan yang rusak penuh lumpur dan debu“.
“Kami ingin sehat,. Anak-anak kami juga ingin sehat. Kami juga bermohon kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Jokowi, agar mengingatkan pihak-pihak yang terkait untuk segera memperbaiki jalan kami,” tuturnya lagi.
“Kami juga meminta Presiden Jokowi untuk turun ke Sumatera Utara khususnya Kabupaten Asahan Kecamatan Buntu Pane dan menegur Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut karena gagal memimpin Sumatera Utara. Meminta kepada Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut untuk mundur dari jabatannya,” imbuhnya.
Maston (43), salah satu warga Kecamatan Buntu Pane kepada awak media mengatakan, “Unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Buntu Pane merupakan bentuk kekecewaan kepada Pemerintah Provinsi yang mana akses jalan kami tidak kunjung diperbaiki sehingga menimbulkan korban jiwa. Padahal jika dilihat di daerah kita ini ada sejumlah oknum anggota DPRD Asahan bahkan salah satunya ada juga yang di DPRD Provinsi, namun nampaknya mereka kurang peka terhadap permasalahan jalan yang kondisinya rusak parah,” sebut Maston.
“Tolong, Pak Gubernur Sumut. Lihatlah kami ini masyarakat Kabupaten Asahan, masyarakat Sumatera Utara sudah sangat resah dengan kondisi jalan yang tidak kunjung diperbaiki. Jalan rusak setiap harinya mengancam keselamatan jiwa kami dan pengguna jalan lainya, dan kondisi ini bagaikan hujan lumpur dan debu setiap harinya yang melanda desa kami,” pinta Maston.
Sementara itu, Camat Buntu Pane, Rahmat Hidayat Rambe, S.I.P., yang menemui para pengunjuk rasa menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pengunjuk rasa yang telah melakukan aksi secara damai, dan tidak anarkis. Apa yang menjadi tuntutan para pengunjuk rasa akan saya sampaikan kepada pimpinan kami,” sebut Camat.
Pantauan awak media di lokasi aksi unjuk rasa, antusias warga sekitar aksi sangat tinggi dan berharap pemerintah pusat segera memberikan jawaban terkait keluhan akses jalan yang rusak. Terlihat juga masyarakat sempat memberhentikan mobil truck tangki pengangkut CPO (Crude Palm Oil) yang melintas untuk dijadikan media dalam berorasi.
Massa pengunjuk rasa damai akhirnya membubarkan diri dengan aman dan tertib pada pukul 17.24 WIB dengan pengamanan dari pihak kepolisian Polres Asahan dan Polsek Prapat Janji serta Koramil 13 Buntu Pane.
Mass/ed. MN