(Oleh: Marolop Nainggolan)
LimaSisiNews, Pematangsiantar (Sumut) –
Salah satu tradisi yang dilakukan umat Kristen yang dianggap sebagai bagian dari perayaan Paskah adalah ziarah subuh di Minggu Paskah. Walau di kalangan umat Kristen tradisi ini sudah tidak asing lagi, namun hampir tidak pernah diekspos ke publik melalui media massa atau pemberitaan.
Di era 1970-an hingga 1990-an, bahkan 2010-an, tradisi ziarah subuh Minggu Paskas sangat ramai dan antusias dilakukan oleh umat Kristen, yang rutin dilakukan setiap tahun secara konsisten, yaitu ziarah saat subuh di hari Minggu, dua hari setelah Jumat Agung (hari kematian Yesus di kayu salib).
Tradisi ziarah subuh Minggu Paskah ini dilakukan berdasarkan riwayat yang tertulis dalam Alkitab.
Pada hari Jumat Yesus disalib pagi hari setelah mengalami penyiksaan, dan menerima caci maki dan penghinaan. Lalu sekitar pukul 15.00 sore hari Yesus mati, kemudian dikuburkan.
Selanjutnya, pada Minggu subuh, Maria Magdalena, seorang wanita yang telah menjadi pengikut Yesus pergi ke kuburan Yesus. Namun saat di kuburan, dia melihat bahwa penutup kuburan telah terbuka. Dinyatakan dalam riwayat tersebut, Maria Magdalena adalah orang pertama yang menyaksikan kebangkitan Yesus dari kematian, disusul oleh beberapa orang murid-murid Yesus.
Peristiwa inilah yang kemudian oleh kebanyakan umat Kristen disebut Paskah, yang selanjutnya secara rutin dan wajib dirayakan.
Bagi umat Kristen, Paskah adalah “hari kenangan” bukan hanya bagi Yesus, tapi juga bagi seluruh umat pengikut Kristus Yesus uang dimaknai sebagai hari keselamatan manusia dari hukuman dosa dan layak menjadi umatnya masuk ke dalam kerajaan Allah yang kekal, yaitu surga. Oleh kemenangan Kristus Yesus, umat Kristen yang setia beriman kepada Yesus akan terhindar dari negara sebagai tempat hukuman atas dosa-dosa manusia.
Puncak perayaan Paskah oleh umat Kristen adalah ibadah di hari Minggu Paskah yang dilakukan di gereja. Hanya sekali itu, setelah itu tidak ada lagi.
Kembali ke topik ziarah subuh Minggu Paskah, di era 1970-an hingga 1990-an bahkan era 2010-an, kalau kita ke pemakaman (kuburan) umat Kristen pada subuh hari di hari Minggu Paskah, maka kita bisa melihat bahwa hampir seluruh makam.di areal kuburan terang-benderang oleh cahaya lilin yang dipasangi oleh para peziarah yang berziarah di makam keluarga masing-masing. Lebih dari itu ada juga para pengetua gereja dan pendeta yang melakukan ibadah bersama seluruh umat yang sedang berziarah. Aktivitas seperti itu telah berlangsung bertahun-tahun.