“Dalam rapat terpadu terakhir dengan Bareskrim Polri, Dinkes, dan BPOM di seluruh provinsi sudah menyepakati pemeriksaan obat-obatan dilakukan BPOM di daerah masing masing. Lalu darah dan urin (pasien) diperiksa oleh Puslabfor Polri,” ucap Pembajun, Selasa (01/11/2022).
Selain menunggu hasil kajian, Dinkes DIY juga berperan melakukan kajian epidemiologi yang bertujuan untuk mengetahui dampak persebaran penyakit gagal ginjal akut misterius di DI Yogyakarta.
Hingga saat ini dipastikan juga tidak terjadi penambahan pasien.Baik yang berasal dari Yogyakarta maupun rujukan dari Jawa Tengah.
“Kalau kita lebih melihat penyelidikan epidemologinya itu ada dampak nggak di kondisi kesehatan suatu wilayah. Tapi memang Bareskrim berharap kita menjadi satgas bersama-sama,” terangnya.
Arifin