“Eh, ada hanomannya,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Aqila dan Avril. Dua warga Solo itu mengaku menikmati momen tersebut.
“Asyik banget, meriah, jadi tahu budaya-budaya se-Indonesia. Biasanya, kan, tahunya di internet. Tadi yang bagus dari Jakarta dan Bali. Ada air mancurnya, banyak bunganya,” tuturnya.
Sementara, Dian, warga Jebres pun tampak antusias menyaksikan pagelaran itu. Meski parade diselenggarakan di tengah pekan, tak menyurutkan niatnya menonton.
“Bagus, karena sempat dua tahun tidak ada seperti ini karena Covid-19,” ujar warga Jebres itu.
Sementara di panggung kehormatan, pemrakarsa Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) Jaya Suprana, menyerahkan sertifikat pengakuan rekor parade kendaraan hias terbanyak. Menurutnya, even itu belum pernah digelar di Indonesia, bahkan di dunia.
Menurutnya, kegiatan itu sangat unik karena memadukan budaya dari seluruh Indonesia, dengan tarian dan banyak ornamen. Bahkan, menurut catatannya rekor ini layak dicatat sebagai rekor dunia.
“Karena belum pernah terjadi di dunia mobil begitu banyak. Maka saya mohon ibu negara menyerahkan rekor ini kepada ketua bidang parade,” tuturnya.
Arifin/Ed. MN