LimasisiNews.com – Padang Lawas
Kondisi taman pada median jalan Komplek perkantoran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Lawas (Palas) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dipenuhi rumput semak, jalan Hotmix tikungan ganda bertabur material pasir dan batu dinilai rawan dan mengganggu pengguna jalan. Senin (13/9).
Kasi Ruang Tata Hijau (RTH) dan Penerangan, Bidang Cipta Karya Dinas PU, Siti Warna Daulay ST saat ditemui LimasisiNews membenarkan situasi median jalan yang dipenuhi semak, namun hal tersebut terjadi karnakan minimnya anggaran, sehingga perawatan taman belum maksimal dilaksanakan.
“Ini tahun COVID-19, sehingga anggaran untuk itu dipotong hampir 80%, sebelumnya 500 juta tahun ini menjadi 100 juta, sehingga untuk pelaksanaan perawatan taman mulai dari pemangkasan dan merapikan, pemupukan, penyiraman dan peng gemburan tanah hanya dapat kita lakukan 4 kali dalam tahun ini”, kata Siti.
Kasi RTH dan Penerangan Siti menjelaskan pada tahun sebelumnya perawatan dilaksanakan tiap bulan, dan untuk bulan September 2021 sudah memasuki tahap terahir (ke 4) untuk perawatan RTH di Jalan KH Dewantara, jalan Sisupak pasar latong dan jalan komplek SKPD.
“Dari anggran yang 100 juta itu saat ini sudah memasuki tahap ke 4 atau terakhir hanya itu yang tersisa dana nya, namun untuk tahun depan kita sudah usulkan agar anggaran perawatan RTH ditambah agar bisa maksimal”, ungkapnya.
Sedangkan mengenai kondisi jalan SKPD yang bertabur pasir dan batu, Siti mengungkapkan bukan kewenangannya, sebab itu diakibatkan mobil angkutan material sirtu yang keluar masuk untuk pembangunan Kantor Bupati yang berada lokasi SKPD Terpadu, menurutnya mengenai keadaan Jalan tersebut adalah tanggung jawab pelaksana atau rekanan.
Diketahui pelaksana Pembanguan Kantor Bupati Palas, yang diduga menyebabkan keadaan Jalan SKPD ditaburi batu dan pasir adalah PT Peduli Bangsa, nomor kontrak 640/001/CK-SPPK/WIL-III/DAU/2021.
Bangunan yang berdiri megah di Komplek SKPD belum bisa menyesuaikan kebersihan dan perawatan taman yang rapi, nyaman dan asri begitu juga dengan keadaan jalan hotmix yang banyak ditemukan material sirtu pada tikungan ganda Jalan hendak keluar dari Komplek Kantor tersebut yang rawan bagi pengguna Jalan.
(R. Nainggolan)