LimaSisiNews, Klaten (Jawa Tengah) –
Nama Syekh Domba mungkin bagi masyarakat Bayat, Kabupaten Klaten sudah tidak asing lagi. Namun siapa sebenarnya Syekh Domba dan apa hubungannya dengan Sunan Pandanaran belum banyak masyarakat yang tahu.
Adalah Tino Raharjo salah satu pemerhati sejarah dan budayawan Jawa, khususnya Islam dari Klaten saat dikonfirmasi LimaSisiNews beberapa waktu yang lalu menuturkan, bahwa Syekh domba adalah salah satu murid dan pengikut Sunan Pandanaran yang sangat luar biasa, selain sakti beliau juga sangat cerdas.
“Sebelum di “sabda” oleh Ki Ageng Pandanaran atau sebelum menjadi manusia berkepala domba,di ceritakan beliau berjuluk Ki Sambangdalan sebelum pada akhirnya “merampok” istri Ki Ageng Pandanaran saat melakukan perjalanan dari semarang ke Jabalkat tembayat (salah satu bukit yang ada di Bayat),” jelasnya.
Syekh Domba juga menjadi penengah ketika sunan tembayat berdiskusi dengan syeh siti jenar. Hingga pada akhirnya Syeh Domba secara tidak sengaja mewarisi keilmuan Sunan Tembayat (Pandanaran) dan Syekh Siti Jenar.
Kesaktian dan linuwihnya (kelebihannya) Syekh Domba juga terdapat dalam serat suluk Syekh Malaya.
Di ceritakan suatu ketika Sunan Tembayat mengetahui kesaktian dan kehebatan Syekh Siti Jenar, lalu Sunan Tembayat berkata : “barangsiapa mati melalui golok ini, akan langsung masuk surga” seketika itu juga syekh Domba menubrukan dirinya ke golok tersebut hingga akhirnya meninggal dan langsung di makamkan di Gunung Cakaran.