Lebih lanjut Yuna menyampaikan bahwa TPID DIY sendiri telah menyiapkan langkah yang bisa dilakukan apabila terjadi gejolak harga di kemudian hari tentunya dengan bersinergi dengan TPID kabupaten/kota se-DIY. Yuna mengatakan, upaya yang dapat dilakukan seperti operasi pasar, bantuan atau subsidi ongkos kirim bahan pokok dan gerakan menanam cepat panen.
“Yang jelas 4K selalu kita gunakan. Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, dan Komunikasi yang efektif, kita lakukan bersama-sama. TPID DIY bersama-sama TPID kabupaten/kota,” tandasnya.
Dari hasil pemantauan, harga bahan pangan di Pasar Wates tersebut diketahui, bahwa beras IR 1 (Premium) Rp12.000,-/kg, beras IR 2 (Medium) Rp10.000,-/kg, dan minyak goreng curah Rp13.750,-/kg. Adapun bawang merah besar Rp35.000,-/kg, bawang putih kating Rp30.000,-/kg, bawang putih sincau Rp20.000,-/kg, dan daging sapi Rp135.000,-/kg.
Sementara itu, selain melakukan pemantauan harga dan stok bahan pangan ke Pasar Wates, Yuna, TPID DIY bersama TPID Kabupaten Kulon Progo juga mengunjungi salah satu distributor kedelai, yakni Toko Bu Ning di Sentolo, Kulon Progo. Yuna mengatakan, stok kedelai seharga Rp13.700,-/kg ini tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga beberapa waktu ke depan. Stok kedelai yang terdapat pada distributor kedelai tersebut mencapai 4,8 ton.
Arf./MN