LimaSisiNews, Pematang Siantar (Sumut) –
Tahun 2023 adalah tahun krisis pangan di Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematang Siantar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Utata (Sumut )ikut ambil peran dalam program Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat (TNI – AD) dalam hal ini Komando Resort Miloter (Korem) 022-Pantai Timur dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0207-Simalungun.
Dalam kegiatan ini Lapas Kelas IIA Pematang Siantar membentuk Kelompok Tani yang terdiri dari 50 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sudah melalui proses assesment (penilaian) sidang TPP (Tempat Pengelolaan Pangan) dan sudah memenuhi syarat secara administratif dan subtantif yakni pidana kriminal umum yang sedang dalam pengusulan program Asimilasi Rumah dan Integrasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Cuti Menjelang Bebas (PB,CB dan CMB), dimana pihak keluarga juga turut menjamin Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut. Namun pada saat pembukaan kegiatan Lapas hanya menghadirkan 24 orang WBP.
Pada saat apel keberangkatan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Pematang Siantar, M. Pithra Jaya Saragih, yang didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP), Raymon Andika Girsang; Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Kasi. Binadik), Erwin Siregar; serta Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi. Giatja), H. Hutauruk memberikan penguatan kepada petugas yang mengawal dan memberikan pengarahan kepada 24 orang WBP yang mengikuti program tersebut sebelum berangkat ke lokasi Ketahanan Pangan yang berada di Nagori Sitahoan Kecamatan Girsang Sipangananbolon Kabupaten Simalungun.
Kalapas memberi arahan agar WBP tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban serta fokus dalam mempelajari teknik bertani yang nantinya akan disampaikan oleh kelompok tani lainnya dan menjadikan hal tersebut menjadi bekal ketika sudah bebas nantinya dapat diaplikasikan (diterapkam) di lingkungan masyarakat dan mampu menambah pengetahuan dan kemandirian di bidang pertanian