LimaSisiNews, Yogyakarta (DIY) –
Beberapa waktu yang lalu masyarakat Jogja, khususnya pemerhati adat dan budaya bahkan dai Dinas kebudayaan pun dibuat geram dengan adanya pernikahan sepasang Anjing dengan menggunakan adat dan tradisi Jawa.
Seperti diberitakan sebelumnya Acara “pernikahan” dua anjing ras Alaskan Malamute yang bernama Jojo dan Luna, pada Jum’at (14/07/2023) lalu di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, membuat heboh dunia maya.
Pernikahan tersebut menuai kontroversi dan dikritik oleh warga internet (warganet), bahkan mendapat tanggapan langsung dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepada LimaSisiNews Gde Mahesa salah satu pemerhati adat dan budaya Indonesia yang juga ketua umum Forum Bela Budaya Adat dan Tradisi Nusantara menuturkan, hal tersebut adalah sebuah keprihatinan atas kejadian perkawinan hewan (anjing) yang diselenggarakan dengan memakai adat tradisi budaya Indonesia, khususnya Jawa dan menggunakan gagrak (gaya) Yogyakarta.
“Hal ini membuat beberapa elemen organisasi budaya bersatu membuat kesepakatan untuk tindakan protes dikarenakan kejadian tersebut merupakan pelecehan, penghinaan terhadap adat istiadat budaya yang padat penuh filosofi kehidupan bagi manusia,” tuturnya saat dikonfirmasi LimaSisiNews, Kamis (20/07/2023).
Untuk itu Forum Bela Budaya Adat dan Tradisi Nusantara rencananya besok pagi, Jum’at (21/07/2023) akan menggelar “Aksi Moral Berbudaya” di gedung DPRD Provinsi DIY dan akan dilanjutkan long march menuju nol km Jogja.