Simalungun – Lima Sisi News
Luar biasa memang tehnik penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat yang dilakukan oleh Pangulu Nagori Buntu Turunan, Roberton Nainggolan SE, dimana pembagian BST dan BLT Dana Desa dengan sistem “Kesepakatan Berbagi”yang sebelumnya telah disepakati ternyata mampu menyentuh seluruh warga yang kurang mampu dan terdampak Covid_19 di Nagorinya.
Terpantau pada selasa 16/09/2021 sekira pukul 09:30 WIB, bertempat di aula kantor pangulu Nagori Buntu Turunan, kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun, dana dari hasil Kesepakatan Berbagi yang disalurkan dalam bentuk sembako terdiri dari Beras, Gula, Minyak dan susu, bisa mencapai sasaran sebanyak 329 kepala keluarga di tahap pertama penyaluran dan bersamaan dengan itu juga pangulu menyalurkan BLT Dana Desa Tahun Anggaran 2021 untuk bulan september kepada 40 kepala keluarga.
Sebelum pembagian BLT dan Sembako pangulu menyatakan, bahwa penerima BLT DD merupakan warga yang dinilai paling layak untuk mendapatkannya, namun Jika ada yang salah dalam pembagian BLT maka tentu dosa itu akan diterima Gamotnya di dunia akhirat, karena Data penerima BLT DD merupakan data dari Gamot.
“Namun kita telah menempelkan beberapa stiker penerima manfaat yang berwarna kuning di depan rumah bapak dan ibu, nantinya akan diteruskan oleh perangkat nagori, baik itu BPNT, BST, PKH dan BLT Dana Desa, jadi akan ketahuan siapa saja yang telah mendapat bantuan pemerintah, kita juga bisa tahu jika ada orang kaya yang menerima bantuan, jadi apabila ada warga yang mendapat bantuan namun memiliki ekonomi lumayan segeralah legowo dan mengundurkan diri, “ungkapnya memulai.
Lebih lanjut” Terkadang saya merasa miris juga, karena ada perangkat Nagori yang hingga saat ini keadaan ekonominya masih susah, bahkan rumah tempat tinggal saja masih harus menumpang atau ngontrak, namun karena dia adalah perangkat Nagori maka tidak bisa di bagikan bantuan karena bisa menyalahi aturan, sudah kita usulkan ke kementerian sosial namun tetap tidak bisa, padahal jika dilihat ada juga penerima bantuan pemerintah yang ekonominya sudah lebih layak, namun kita bukan pembuat keputusan sehingga hanya bisa pengusulan harapan kita ya itu, mari sama sama berjiwa besar,
Masih pangulu” Sedangkan 329 paket sembako yang akan dibagikan merupakan dari hasil kesepakatan berbagi yang telah dikumpul kumpul selama pembagian BST dan BLT DD, jadi berapapun keberkahan yang diterima ya kita syukuri saja yang penting kita semua sehat dimasa pandemi Covid-19 ini dan saat ini kita masih level 3 jadi kami harap bapak ibu tetaplah patuhi prokes dengan 5 M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan, namun dibalik itu semua apabila ada kekurang kami dalam pekerjaan mohon bapak ibu menegurnya, karena sudah pasti pekerjaan kami tidak sempurna”,ungkapnya mengakhiri.
Sementara itu camat Hatonduhan Drs. Zocson Silalahi Mpd, sangat mengapresiasi cara pembagian bantuan pemerintah yang dilakukan di Nagori Buntu Turunan, “saya salut pada pangulu bisa mengarahkan seluruh warga untuk rela berbagi, hal ini yang paling sulit dilakukan dimanapun, karena pada umumnya sifat manusia ingin memiliki sendiri dan selalu serba kurang puas, namun di Sini lain, jiwa dan semangat kebersamaan itu sangat tinggi” ,tukas camat dalam arahannya.
Dari beberapa warga penerima bantuan sembako dari hasil kesepakatan berbagi, ketika coba diwawancara oleh awak media mengaku merasa bersyukur mendapat bantuan tersebut, selain ungkapan terima kasih pada pangulu mereka juga menyatakan terima kasih pada saudara sekampung yang rela berbagi kesepakatan sehingga bantuan bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat, sehingga mereka merasa tidak ada pembeda bedaan diantara masyarakat karena semua diperhatikan.
Sebelumnya pada hari yang sama sekira pukul 09:00 WIB Pangulu bersama Camat Hatonduhan, didampingi Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Nagori Buntu Turunan telah memasang bebrapa stiker keluarga penerima manfaat di depan rumah warga, kepada warga pangulu menjelaskan agar tidak melepas stiker, karena jika melepas berarti mengundurkan diri jadi KPM, hal itu disambut baik oleh KPM, sedangakan dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan tetap mematuhi prokes Covid_19.
SAP
Discussion about this post