LimaSisiNews, Klaten (Jawa Tengah) –
Setelah sempat vakum selama setahun, antusiasme warga masyarakat Kalurahan Jimbung, Kalikotes Bayat, sungguh luar biasa dan tampak tumpah ruah untuk menyaksikan acara tradisi Gunungan Ketupat Syawal yang digelar pada Jum’at (28/04/2023).
Dari pantauan LimaSisiNews di lokasi, tampak masyarakat sudah berdesak-desakan sejak pukul 09:00 WIB pagi, walaupun acara baru dimulai pukul 10:00. Lebih-lebih Gunungan Ketupat mulai dirayah (diperebutkan). Masyarakat tampak sangat membludak.
Tradisi Gunungan Ketupat Syawal ini bagi masyarakat Dusun Jimbung sudah ada sejak nenek moyang dulu dan diadakan setahun sekali setiap bulan Syawal atau hari ke-8 IdulFitri.
Diketahui, untuk isian dari Gunungan Ketupat Syawal tersebut adalah ketupat lebaran yang dilengkapi dengan hasil bumi dari warga, seperti terong, bayam, kangkung, mentimun, pisang, dan nanas. Sedangkan gunungan yang diperebutkan ada 3 buah.
“Kegiatan Kenduri Ketupat atau Gunungan Ketupat Syawal ini untuk nguri-uri budaya yang ada di Desa Jimbung, terutama yang di Sendang Bulus, Nyai Poleng, dan Nyai Remeng. Kemudian untuk nanti malam akan digelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Kebetulan hari ini bertepatan dengan Hari Jadi Desa Jimbung yang ke 77,” papar Sekretaris Desa Jimbung, yang juga sebagai ketua panitia kegiatan, Drs. Slamet kepada LimaSisiNews di lokasi.