LimasisiNews –
Bulan Desember adalah bulan terakhir dari 12 urutan bulan di tahun Masehi. Berakhirnya bulan Desember berarti satu tahun pun berakhir dan tidak akan pernah muncul (terulang) kembali. Seperti saat ini, bulan Desember 2022 akan berakhir, tinggal menunggu beberapa hari lagi. Dengan berakhirnya bulan Desember 2022 ini kita lalui dalam perjalanan kehidupan kita maka berakhir pulalah tahun 2022 ini. Lalu hadirlah tahun yang baru (2023) dan kembali dimulai dari bulan pertama yang baru, yaitu Januari (yang baru). Begitulah setiap tahun perjalanan waktu dalam hitungan kalender Masehi.
Lalu muncul pertanyaan dalam benak, yaitu tentang nama-nama 12 bulan yang ada di tahun Masehi. Bagaimanakah sejarah penamaan nama-nama 12 bulan dalam kalender Masehi itu? Sejak kapankah penamaan bulan-bulan tersebut dicetuskan pertama kali dan digunakan secara luas?
Dilansir daru idntimes.com inilah sejarah penamaan 12 bulan di tahun Masehi tersebut.
1. Januari
Januari diambil dari nama Dewa Janus, dewa bangsa Rimawu Kuno yang dianggap sebagai ‘dewa gerbang’ akan sesuatu yang baru, yang memiliki mana di depan (wajah) dan bagian belakang kepala. Kata Januari sebagai nama bulan pertama di satu tahun sudah digunakan sejak tahun 46 Sebelum Masehi.
2. Februari
Februari adalah satu-satunya bulan yang memiliki hari kabisat dan sudah ada pada tahun 713 Sebelum Masehi. Kata ini diambil dari kara Februarius yang artinya penyucian.
3. Maret
Maret (March-Ing) terinspirasi dari Dewa Mars, yakni Dewa perang dalam mitologi Romawi Kuno, dan sudah digunakan sejak era Romulus pada 750 Sebelum Masehi.
4. April
April juga diambil dari bahasa Romawi, yaitu Aprilis (bulan kedua dalam tahun Romawi. Dulu, kalender Romawu sebelum era Julius Caesar hanya memiliki 10 bulan.
5. Mei
Mei (May-Ingg) juga terinspirasi dari nama Dewa Romawi, Maia (dewa penyubur dan pengawas pertumbuhan tanaman di bumi. Maiores (Latin) artinya tetua (merujuk kepada dewa).
6. Juni
Juni (June-Ingg) terinspirasi dari kata Juno, nama yang diberikan kepada dewi bangsa Romawi yang dianggap genius dan kuat layaknya laki-laki. Namun, sejarawan tidak yakin kapan nama Juni pertama kali digunakan oleh masyarakat kuno.
7. Juli
Juli (July) bukan diambil dari nama Dewa, melainkan dari nama tokoh besar Romawi, yaitu Julius Caesar. Tentu saja Juli sudah ditetapkan sebagai nama bulan Romawi sejak kepemimpinan Caesar.
8. Agustus
Faktanya, penamaan bulan Agustus digunakan untuk menghormati Kaisar Romawi Augustus dan digunakan sejak tahun 60 Sebelum Masehi.
9. September
September diambil dari bahasa Latin, ‘Septem’ artinya hari ketujuh. Hal ini merujuk pada kalender Romawi Kuno sebelum era Julius Caesar (60 – 50 SM), di mana September masih dijadikan bulan ke tujuh dalam kalender mereka.
10. Oktober juga berasal dari kata Latin, Octo yang artinya delapan. Sebelum Georgian resmi dijadikan penanggalan dunia, bulan oktober berada pada tangga ke-8 dalam kalender bangsa Romawi Kuno.
11. November
Dalam bahasa Latin, Nobember dari kata Novem (sembilan). Penanggalan Romawi Kuni (65) SM Menempatkan bulan November pada urutan ke-9. Lalu pada zaman Greogian, November diubah menjadi bulan ke 11.
12. Desember
Desember (Latin: Decem) yang artinya 10. Dalam kalender Romawi Kuno sebelum era Julius Caesar, Desember masih dijadikan bulan ke-10. Di bulan Desember inilah Romawu juga merayakan Saturnalia sebagai penghormatan terhadap dewa-dewi mereka.
MN-LNsr/ Idn-Times
ADVERTISEMENT