Ely juga mengajak warga untuk mewaspadai penipuan berkedok pinjaman online yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, bertransaksi di lembaga perbankan berbadan hukum akan menjamin keamanan uang nasabah.
“Salah satunya adalah PT BPR BKK Ungaran yang 51 persen modalnya dari Pemprov Jateng dan 49 persen dari Pemkab Semarang. Jadi dijamin aman,” terangnya.
Direktur Utama PT BPR BKK Ungaran, Budi Santosa melaporkan sampai Bulan November 2024 pihaknya telah menyalurkan kredit atau pinjaman kepada masyarakat senilai Rp344 miliar dengan nasabah lebih dari 3.500 orang. Dari jumlah itu, lebih dari separuh atau 76 persen adalah nasabah pelaku UMKM dengan kredit produktif.
“Penyaluran kredit ini menunjukkan bahwa fungsi intermediasi masih berjalan baik,” tandasnya.
Modal sendiri PT BPR BKK, lanjutnya, meningkat Rp7 miliar dibandingkan tahun lalu menjadi Rp54 miliar. Laba tahun berjalan sampai November 2024 tercatat Rp9,68 miliar. Sedangkan total aset yang dimiliki mencapai Rp435 miliar. Kondisi ini menjadikannya sebagai badan perkreditan rakyat (BPR) dengan aset terbesar di Kabupaten Semarang.
Ar/Ed. MN