“Terkait dengan pelatihan dan pemberian bantuan ini, arahan dari Ibu Menteri Sosial Tri Rismaharini, supaya penerima manfaat PKH tidak selamanya bergantung pada bantuan sosial, serta bisa bergantian dengan orang yang juga membutuhkan, oleh karena itu harus disiapkan agar nanti bisa berdiri sendiri, lebih mandiri secara sosial dan ekonomi,” tuturnya.
Pihaknya mengatakan, pola pelatihan dan pendampingan yang diberikan tidak hanya soal produksi saja, tapi juga branding, pemasaran, pembukuan sederhana usaha, hingga izin usaha. Agar nantinya bisa menjadi contoh sekaligus membagikan keterampilannya kepada penerima manfaat PKH yang lain. Harapannya nanti setidaknya ada lima produk lele tanpa duri dari Kota Yogya yang tembus ke pasaran luas.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya berpesan agar 15 penerima manfaat PKH yang mendapat pelatihan dan bantuan alat produksi lele tanpa duri, bisa terus dikawal serta didampingi.
“Pada momen ini maka artinya bukan menjadi akhir, tapi justru awal untuk penerima manfaat PKH supaya bisa membuktikan bahwa program bantuan dan pendampingan dari pemerintah pusat dan daerah benar-benar bermanfaat,” katanya.
Aman Yuriadijaya juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih, atas bantuan dan pendampingan dari BBPPKS regional III Yogyakarta. Pihaknya berharap, pelatihan pengolahan lele tanpa duri yang dinilai sudah komplit bisa berdampak pada meningkatnya kemandirian ekonomi penerima manfaat PKH.
Arf/MN