“Jadi tidak benar kalau ada pengeroyokan dari warga, justru ada 3 orang warga termasuk istrinya ketua RT, Fitriyani,” lanjutnya.
Terkait kejadian tersebut, warga juga sudah melaporkan kejadian tersebut tadi pagi ke Polresta Sleman. Warga yang terkena pukul pun juga melakukan visum di Rumah sakit Paramedika.
Sudarmanto juga menegaskan bahwa tidak terjadi baku hantam dan tidak ada pengeroyokan.
“Saya bicara selaku Dukuh tidak ada hubungannya dengan dukungan di Pilkada bahwa tidak ada pengeroyokan yang dilakukan oleh warga. Logikanya kalau memang terjadi pengeroyokan, 4 orang itu sudah kena pukulan, ini justru warga kami yang terkena pukulan,” tandasnya.
Sedangkan Fitriyani, dihubungi melalui telepon selulernya sampai berita ini diturunkan masih enggan memberikan penjelasan. Ia hanya mengatakan bahwa semua sudah dipasrahkan ke pendamping hukumnya.
Sudarmanto menambahkan, setelah kejadian sempat ada mediasi dengan perwakilan dari salah satu ormas yang mengaku sebagai ketua dari ormas tersebut untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan setelah salah satu anggotanya tersebut sembuh.
“Waktu itu setelah kejadian saya sempat melakukan mediasi dengan perwakilan dari ormas itu yang katanya Ketuanya, dan sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ini secara kekeluargaan, namun tidak tahu kenapa tiba-tiba mereka membatalkannya dan akan tetap menempuh jalur hukum,” pungkasnya.
Ar/Ed. MN