“Untuk menyambut wisatawan, kami juga ada paket wisata. Misalnya pengunjung dari kerajinan kulit Manding akan kami arahkan ke pendopo untuk untuk menikmati makanan tradisional dan akan disuguhkan kesenian tradisional juga,” tuturnya.
Ia berharap dengan predikat Desa Mandiri Budaya ini, ke depannya akan dapat membangkitkan semangat warganya dalam ikut melestarikan seni tradisi dan budaya yang ada di Kalurahan Sabdodadi. Kelurahan juga akan konsisten berupaya untuk memaksimalkan penyerapan dana keistimewaan tersebut untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat seiring dengan perkembangan seni dan budaya di Sabdodadi.
Sementara itu Eli Irawati yang juga selaku Monitoring Kalurahan Mandiri Budaya di bawah Kundha Kabudayan DIY menyatakan bahwa Kalurahan Sabdodadi menjadi Desa Mandiri Budaya setelah sebelumnya meraih parameter lainya yakni Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Prima dan Desa Preneur.
“Setiap bulan kami memonitoring sampai sejauh mana pembangunan yang didanai BKK keistimewaan dari DIY. Dan dalam setahun ini dana keistimewaan yang diberikan oleh Kundha Kabudayaan dan Paniradya Pati Kaistimewan sebesar Rp800 jutaan terserap dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, Kaeurahan Sabdodadi telah meraih pencapaian tertinggi dengan ditetapkan menjadi Desa Mandiri Budaya. Konsekuensi dari predikat ini, Kundha Kabudayan dan paniradya pati keistimewaan memberikan dana keistimewaan sebesar Rp1 miliar per tahun untuk perkembangan wilayah Sabdodadi.
“Dan Sabdodadi ini sudah tahun kedua mendapat dana keistimewaan, tahun kemarin bisa terserap Rp1 miliar, dan tahun ini Rp800 jutaan,” paparnya.
Dana keistimewaan ini sebagai stimulus yang akan diberikan sebagai stimulus yang akan diberikan selama empat tahun, setelah itu akan dilepas dan diberikan kepada desa-desa yang lain. Ia berharap agar di sisa dua tahun ke depan Kelurahan Sabdodadi bisa memanfaatkan dana keistimewaan lebih baik untuk kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat berbasis wisata budaya bisa terwujud.
“Sabdodadi ini yang pertama mendapat predikat desa atau kelurahan mandiri budaya di Bantul, diikuti Bangunjiwo, Panggungharjo, dan Gilangharjo. Semoga ke depan bisa menjadi contoh bagi kelurahan-kelurahan lainnya untuk bisa menjadi Desa Mandiri Budaya, pungkasnya.
Arifin/MN