LimaSisiNews, Yogyakarta (DIY) –
“Hidup Mahasiswa!”
“Hidup Buruh!”
“Hidup Rakyat!”
Begitulah gema aksi yang didominasi mahasiswa Yogyakarta terkait tuntutan penolakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang terjadi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (10/07/2024) sore.
Para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Islam (GMI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) baru saja melakukan aksi penolakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) di depan Kantor DPRD DIY. Namun ditengah-tengah aksi, terjadi suasana mencekam tepatnya di saat massa membakar sebuah spanduk dan ban.
“Untuk membakar semangat kawan-kawan biar aksinya lebih mengena. Cuman hari ini tadi itu dari pihak Satpam (Satuan Pengaman) dan kepolisian menarik kami secara paksa sehingga ada perlawanan dari kami,” kata Ketua PMII cabang Yogyakarta, Salpadiyansah kepada wartawan disela-sela aksi.
Imbas kericuhan tersebut, tiba-tiba salah satu massa aksi kader PMII Yogyakarta, Ahmad Tomi Wijaya ditarik paksa oleh terduga delapan oknum aparat kepolisian dan Satpam hingga mengakibatkan kepalanya berdarah.