Musthafa menilai bahwa Tan Malaka, dalam dua mahakarya pentingnya ini, memiliki visi yang jauh melampaui kemerdekaan politik semata. Tan Malaka menginginkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kedudukan yang setara dengan bangsa-bangsa besar lainnya, dengan sistem ekonomi yang berorientasi pada keadilan sosial.
Mimpi besar Indonesia yang diungkapkan oleh Tan Malaka juga berfokus pada pemberdayaan rakyat melalui kesadaran politik dan pengorganisasian yang efektif.
“Buku-buku Tan Malaka bukan hanya catatan sejarah belaka, melainkan wahana untuk memahami bagaimana pemikiran radikal (sampai ke akar) dapat mengubah dunia. Bagi Tan Malaka, Indonesia yang merdeka adalah Indonesia yang memiliki kebebasan sejati dalam arti ekonomi dan sosial, bukan sekadar bebas dari penjajahan semata,” ungkap Musthafa.
Tan Malaka, meski pun dikenal sebagai sosok yang kontroversial, meninggalkan warisan pemikiran besar yang tetap relevan hingga saat ini, khususnya dalam konteks Indonesia yang terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang hakiki.
“Terimakasih bapak republik Indonesia,” pungkasnya.
AR