“Ramadhan ini kami menyajikan menu untuk Iftar (jamuan berbuka puasa) barbequean dan ada menu nasi goreng Briliani kambing,menu Timur Tengah,” ujarnya.
Menu ini jadi salah satu menu spesial dan favorit yang digemari wisatawan atau tamu hotel yang berkunjung ke Royal Darmo, bukan saja tamu yang menginap, tapi ada juga tamu yang sengaja meluangkan waktunya untuk sekedar menikmati buka puasa di hotel Royal Darmo. Ini juga salah satu promosi untuk menarik wisatawan atau tamu untuk menginap di hotel Royal Darmo.
Joko Paromo menambahkan, tak bisa dipungkiri adanya efisiensi juga sangat berdampak pada jumlah kunjungan atau tingkat hunian hotel. Ia berharap pemerintah bisa mengkaji ulang terkait hal tersebut (efisiensi anggaran) agar roda perekonomian bisa kembali normal.
“Dampak dari efisiensi jelas ada,karena saat ini kegiatan masih di dominasi dari pemerintah.Tentunya pemerintah melakukan efisiensi pasti mempunyai dasar dan alasan,” imbuhnya.
“Kami berharap supaya roda perekonomian bisa berjalan efisiensi kegiatan dari pemerintah bisa di kaji ulang. Dampaknya sektor lainnya pun juga akan kena imbasnya, pendapatan daerah pun juga turun,” tutupnya.
Ar/Ed. MN