LimaSisiNews, Seoul –
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berkomitmen untuk selalu mendengarkan suara rakyat dan memperbaiki kehidupan masyarakat yang membutuhkan dalam pernyataan publik pertamanya sejak partai konservatif nya mengalami kekalahan telak dalam pemilu parlemen minggu lalu.
“Kita harus dengan rela menerima sentimen publik yang diekspresikan melalui pemilihan umum,” kata Yoon pada hari Selasa setelah pemungutan suara yang menempatkannya pada posisi yang tidak menguntungkan untuk sisa tiga tahun masa jabatannya. Ia akan menghadapi penolakan yang lebih besar terhadap agendanya yang mencakup kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap investor.
“Kami akan lebih banyak berkomunikasi dan mendengarkan opini publik dengan sikap yang lebih rendah hati dan fleksibel,” ujarnya dalam sebuah rapat kabinet. Blok People Power (Partai Kekuatan Rakyat) yang konservatif meraih 108 kursi di parlemen unikameral dengan 300 kursi yang juga dikenal sebagai Majelis Nasional, sementara blok oposisi progresif yang dipimpin oleh Partai Demokratik memperbesar perwakilannya menjadi 192 kursi. Namun, oposisi tidak mencapai ambang batas 200 kursi yang dibutuhkan untuk menggagalkan hak veto dari presiden.
Yoon telah berjanji untuk merombak pemerintahannya. Perdana menteri, kepala staf dan banyak sekretaris seniornya mengajukan pengunduran diri setelah kemunduran dalam pemungutan suara. Yonhap News dan media lokal lainnya mengatakan bahwa Yoon sedang mencari penggantinya sebagai bagian dari komitmennya untuk mengubah arah setelah pemilu yang merupakan satu-satunya referendum nasional selama masa jabatannya yang hanya lima tahun.