LimasisiNews, Petapahan Tapung | Riau –
Perusahaan Texcal Mahato EP Limited sebagai perusahaan Eksplorasi bertindak sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dengan SKK Migas, yang beroperasi di ladang Minyak Tapung Petapahan Kabupaten Kampar Provinsi Riau di duga kuat tidak mau membayarkan invoice sebuah kontraktor lokal sudah bertahun-tahun lamanya.
Akibat ulahnya tersebut, merasa terzolimi Kontraktor lokal PT. Harbei citra Gemilang akhirnya meminta bantuan perlindungan Pengawa Adat Melayu Riau Wilayah 1 Bengkalis, untuk menjembatani dan mencari solusi supaya tagihan invoice nya dibayarkan sesegera mungkin oleh pihak Perusahaan Texcal Mahato Ltd, atas pengaduan kontraktor lokat tersebut membuat Murka sebuah Lembaga Penggawa Adat Melayu Riau terhadap prilaku Perusahaan Texcal Mahato EP Limited, yang baru beroperasi lebih kurang dua tahun di lokasi Migas Petapahan Kampar.
Demi untuk menyelamatkan Kontraktor lokal, Lembaga Penggawa Adat Melayu Riau Wilayah 1 Bengkalis, akhirnya mendatangi dan menyampaikan surat somasi nya kepada pihak perusahaan Texcal Mahato Ltd, pada tanggal 10 November 2021 yang di dampingi lebih kurang 20 orang personil dari Penggawa Adat Melayu Riau, dengan tujuan untuk sesegera mungkin di selesaikan permasalahannya dengan kontraktor lokal, namun setelah menunggu lebih dari sepekan lamanya tidak mendapat kabar apapun dari pihak perusahaan Texcal Mahato tersebut.
Hal itu membuat gerah pihak kontraktor lokal PT. Harbei citra Gemilang dan lembaga Penggawa Adat Melayu Riau Wilayah 1 Bengkalis, beranjak dari satu akhirnya berujung dengan mengadakan aksi damai dan pemasangan spanduk banner bertuliskan bayar hasil kerja kami, terpasang di gerbang pintu masuk ke lokasi Perusahaan Texcal Mahato Ltd, yang di pasang oleh sejumlah personil Penggawa Adat Melayu Riau pada tanggal 1 Desember 2021.
Situasi ini sedikit mulai tegang antara pihak perusahaan Texcal Mahato Ltd dengan pihak lembaga Penggawa Adat Melayu Riau Wilayah 1 Bengkalis, sehingga aparat keamanan dari Kepolisian Sektor Tapung dan Koramil Tapung turun tangan untuk mengamankan situasi yang terjadi di lapangan, pihak keamanan setelah berbincang-bincang lebih kurang 15 menit dengan sejumlah personil Penggawa Adat Melayu Riau.
Akhirnya Lambok sebagai Kanit Reskrim Polsek Tapung Kampar mampu meredam situasi dan berhasil melunakkan Panglima Muda Penggawa Adat Melayu Riau Wilayah 1 Bengkalis Jokofiknizal, dan mengajaknya untuk bermusyawarah bersama management perusahaan Texcal Mahato Ltd di ruangan kantornya, untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak yang sedang bermasalah pembayaran tagihan hasil pekerjaan kontraktor lokal yang tidak mau di bayarkan oleh pihak Texcal Mahato kepada kontraktor lokal tersebut.
(Rilis Team/Junianto.M)