LimasisiNews, Asahan –
Hingga hari ini, kondisi kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan. Namun, seiring dengan jumlah kasus yang turun, mobilitas penduduk pun meningkat. Hal tersebut, menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Mobilitas penduduk yang terus meningkat adalah salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan penurunan kasus Covid-19. Maka dari itu perlu adanya antisipasi demi menekan angka penyebaran Covid-19.
Pemerintah juga memprediksi adanya peningkatan kasus pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sehingga, pemerintah melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Apalagi sekarang sudah memasuki bulan November yang akan disusul periode libur Natal dan Tahun Baru di bulan berikutnya.
Berkaca dari pengalaman tahun 2020, periode tersebut membawa risiko peningkatan kasus, di mana tak hanya di Indonesia tetapi juga dunia.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan tersebut, Pemerintah Kabupaten Asahan yang terdiri dari unsur Forkopimda Kabupaten Asahan mengikuti Rapat Koordinasi Forkopimda Provsu dan Bupati/Walikota serta Forkopimda Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara Secara Virtual.
Sembari mengikuti rakor tersebut, Forkopimda Asahan juga melaksanakan kegiatan vaksinasi massal di SMP Negeri 1 Air Joman dengan sasaran 472 orang siswa/siswi SMP 1 Air Joman dan Masyarakat Umum berjumlah 500 orang, Rabu (03/11/2021).
Rapat Koordinasi tersebut dibuka secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi. Hadir pula Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang ikut memberi pengarahan dalam rakor tersebut yang bertempat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman, Medan.
Rapat koordinasi secara virtual ini membahas mengenai perkembangan penanganan covid-19 di Sumatera Utara dan juga nasional. Panglima TNI dan Kapolri turut menyampaikan berbagai kebijakan terkait upaya pencegahan penularan varian baru.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menjelaskan per tanggal 2 November 2021, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumatera utara sebanyak 105.854 kasus, sembuh 102.665 dan meninggal 2.887 kasus.
“Yang pertama adalah konfirmasi kasus pasien positif covid-19 yang sudah sembuh dari bulan Agustus persentasenya sudah di angka 96,99% pada wilayah Sumatera Utara. Kondisi covid-19 di Sumatera utara sejauh ini sudah menurun,” tegas Edy.
Saat ini persentase vaksinasi covid-19 pada 16 kabupaten/kota masih dibawah target. Sesuai data yang diperoleh, 16 daerah tersebut yakni Tanjungbalai, Padangsidimpuan, Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Padanglawas Utara, Deli Serdang, Asahan, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Nias Selatan, Langkat, Labuhanbatu Selatan, Nias Barat dan Nias Utara.
Edy juga menjelaskan Pemprov Sumut bersama TNI dan Polri sudah membentuk tim pada masing-masing daerah untuk menggenjot pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“Kami juga telah bersepakat untuk menghapuskan cuti tahunan di akhir tahun ini sesuai arahan dari Pemerintah dan memberi sosialisasi kepada seluruh masyarakat untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 yang sering terjadi hari libur besar seperti tahun sebelumnya,” tegas Edy.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo dalam paparannya menjelaskan bahwa Indonesia menempati posisi teratas se-Asia Tenggara dalam rangka pemulihan Covid-19. Kapolri mengatakan capaian ini perlu dipertahankan dengan disiplin Protokol kesehatan yang lebih ketat dan meningkatkan capaian vaksin.
“Kalau kita abai, kita lengah, resiko terjadinya gelombang ketiga Covid-19 dikhawatirkan dapat terjadi. Untuk itu, hal ini menjadi peringatan bagi kita secara agar tidak terjadi fluktuasi peningkatan kasus Covid-19,” tegasnya.
Sigit menekankan, protokol kesehatan juga sangat penting untuk terus dikawal. Kombinasi antara disiplin penerapan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi sangat penting dalam menanggulangi Covid-19.
“Kita harus antisipasi terhadap varian baru covid-19, karena di beberapa negara ada varian baru yang gejalanya mirip dengan varian delta. Untuk itu kita harus waspada agar varian tersebut tidak masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, mari kita mengikuti anjuran pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan dengan lebih ketat,” imbau Sigit.
Pada kesempatan yang sama, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah masuk dalam semester keempat. Ia menambahkan bahwa negara lain sudah banyak yang terkena gelombang ke-3, karena diberikan rileksasi dan lupa dengan 3M protokol kesehatan.
Hadi juga menambahkan Indonesia perlu meningkatkan tracking, tracing, dan testing. Menurutnya, saat ini masyarakat melakukan pengecekan, hanya untuk skrining persyaratan pergi ke luar kota. Hal lain yang menjadi fokusnya adalah vaksin, Hadi mengatakan masih banyak masyarakat yang tidak mau divaksin.
“Untuk itu perlu kerjasama dari semua pihak, sosialisasi kepada masyarakat, bahwa vaksin itu menyelamatkan masyarakat, bukan membahayakan masyarakat,” imbaunya.
(Darmawan)