“Jika saya memilih mendaftar melalui jalur partai, tentunya kedepan semua kebijakan yang menyangkut kepentingan rakyat akan terhambat dan sudah dipastikan tidak akan maksimal sampai ke rakyat,” tuturnya.
“Setiap kebijakan yang akan saya ambil untuk merealisasikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan terbatasi jika saya memilih mendaftar melalui partai dan semua program kerja yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Sleman dan menjadikan Sleman lebih baik tidak akan berjalan karena diawal sudah ada deal-deal tertentu dengan partai pengusung,” lanjutnya.
Dani menegaskan, sebagai aktivis buruh/pekerja dan masyarakat petani di DIY, memperjuangkan hak-hak buruh/pekerja dan masyarakat petani DIY adalah mutlak.
“Kenyataan yang terjadi saat ini banyak rakyat yang mengeluh, akan tetapi tidak di gubris itu karena pemimpinnya buta mata dan hati,” tandasnya.
Jika nanti memang masyarakat memberikan amanah kepadanya untuk memimpin Sleman,
Dani berharap masyarakat di Kabupaten Sleman bisa lebih sejahtera, pendidikan lebih baik dan perekonomian masyarakat tumbuh lebih baik.
“Saya berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak saat pilkada nanti, jangan lagi ada sekedar iming – iming atau janji manis saja. Masyarakat harus cerdas,” pungkasnya.
Arifin/Ed. MN