Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia dibangun melalui gerakan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar sendiri memberikan kebebasan baik bagi siswa maupun pendidik. Melalui Merdeka Belajar, Pendidikan sendiri tidak terbatas formal saja, namun juga informal.
“Pada prinsipnya bahwa pendidikan itu tidak terbatas dari pendidikan formal saja, yang non formal saya kira juga sangat-sangat membantu dari sisi perkembangan Daerah khususnya melahirkan generasi-generasi muda yang bertanggungjawab”, tambah Ni Made.
Selain itu, Drs. Nur Wahyudi, M.M., Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo juga menyampaikan bahwa Hardiknas ini merupakan sebuah momentum kebangkitan dari Pandemi. Namun melalui Pandemi ini, kita bisa belajar bahwa pendidikan secara daring juga mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
“Tentu ini merupakan sebuah momentum kebangkitan setelah kemarin beberapa tahun Pandemi, dan kegiatan belajar mengajarnya menggunakan daring. Tapi ini juga pembelajaran juga bagi kami, ternyata pendidikan tidak harus secara luring tapi ternyata daring juga bisa untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak kita di Indonesia,” kata Nur.
Dalam kesempatan ini Pj. Bupati juga menyerahkan tujuh piagam penghargaan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten Kulonprogo 2024. Ketujuh nama tersebut adalah: (1) Triana Nur Soimah (Bidang Pendidikan); (2) Ponang Merdugandang (Bidang Seni Budaya); (3) Tegar Cahya Putra (Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata); (4);Muhammad Dwi Prasetya (Bidang Pangan); (5) Juli Arna Tri Sundari (Bidang Inovasi Teknologi); (6) Miya Farhanan Toha (Bidang Pendidikan); dan (7) Setia Pambudi (Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata).
Arifin/Ed. MN