“Semua orang gusar karena tingkat hunian penjara melebihi kapasitas,” tulis seorang pria yang ditahan di Los Angeles dalam pernyataan tersumpah yang diajukan sebagai bagian dari gugatan oleh ACLU.
“Tempat itu berbau urine dan kotoran karena beberapa toilet tidak berfungsi, dan orang-orang yang dirantai ke kursi terkadang buang air kecil di lantai karena para deputi tidak mau melepaskan rantai mereka,” lanjut pria itu dalam tulisannya.
Berkurangnya jumlah sipir penjara tidak hanya memaksa para sipir yang masih ada untuk bekerja lebih lama, tetapi juga memperburuk kualitas hidup para tahanan karena berkurangnya petugas yang mengeluarkan mereka dari sel, mengantar ke pengadilan, mengajarkan program edukasi, atau melayani kebutuhan paling mendasar mereka. Kata laporan itu selanjutnya.
Menurut Andrea Armstrong, seorang profesor hukum di Loyola University New Orleans yang meneliti kematian di rumah tahanan dan penjara, masalah minimnya staf menjadi sangat berbahaya ketika menyangkut perawatan medis.
“Kami melihat kenaikan angka kematian di bui, dan itu merupakan jenis kematian yang sebenarnya bisa dihindari andaikan orang tersebut memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan perawatan darurat,” kata Andrea Armstrong.
Ant./MN