Dengan adanya pengembangan desa wisata Paseban ini, khususnya untuk wisata religi, warga pun telah menyetujuinya. Selain kawasan wisata religi, Paseban juga merupakan salah satu kawasan yang termasuk kawasan geopark yang memiliki beberapa jenis bebatuan purba. Hal inilah yang harus bersama-sama dijaga dan dirawat.
Sementara itu, Kliwon, salah satu warga Dusun Paseban yang rumahnya tak jauh dari lokasi tambang mengatakan bahwa dirinya selama ini dengan adanya tambang tersebut cukup membantu meningkatkan pendapatan keluarganya karena warungnya jadi ramai. Bukan hanya itu saja, pengelola tambang setiap bulannya juga memberikan uang jasa kepada masyarakat di sekitar tambang.
“Pendapatan saya lumayan karena para sopir truk tambang banyak yang makan di warung saya. Pihak pengelola juga tiap bulan selalu kasih uang jasa le masyarakat sekitar, termasuk kalau ada jalan warga yang rusak, pasti diperbaiki sama yang ngelola tambang,” ucapnya.
Dia juga menyambut gembira dengan rencana penataan bekas tambang tersebut menjadi sarana parkir pengunjung yang akan ziarah ke makam Syekh Domba.
Ditemui terpisah, Eko, Lurah Paseban juga menjelaskan terkait rencana ke depan untuk pengembangan Desa Paseban menjadi salah satu Desa Wisata di Bayat, khususnya untuk wisata religi yaitu makam Syekh Domba selain makam Sunan Pandanaran. Hal ini tentunya juga perlu adanya kerja sama antara pengelola tambang dengan masyarakat dan perangkat yang lain.
“Saat ini lokasi tambang sedang dilakukan penataan yang nantinya setelah talud selesai dan dibuat terasering, lokasi ini akan dibuat jalan untuk lebih memudahkan pengunjung berziarah,” paparnya.
Arifin/ed. MN