“Setelah itu pedagang sudah mulai mencicil pemindahan barang-barang ke shelter. Harapannya setelah lebaran pada 24 April sudah mulai berpindah ke sana (shelter), sehingga awal Mei bangunan Pasar Sentul sudah dibongkar,” imbuhnya.
Pihaknya memastikan shelter yang akan ditempati para pedagang layak. Berdasarkan hasil survei fasilitas yang disediakan sudah memadai. Shelter yang dibangun terdiri dari 26 kios ukuran 3 kali 3 meter, 540 los ukuran 2 kali 1 meter dan 80 los ukuran 2 kali 1,5 meter. Shelter dilengkapi dengan, toilet, kantor lurah pasar, musala, pos jaga, area parkir, bongkar muat, fasilitas listrik dan air.
“Kemarin ada sedikit pergeseran untuk fasilitas cuci karena ada yang belum tersedia di zona ikan dan zona warung makan. Fasilitas lainnya sudah cukup, kemarin juga sudah hujan, lihat kondisinya tidak ada yang menggenang dan kebocoran. Jadi bagus,” jelas Vero.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setyowacono menyampaikan,sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang perlu disediakan di shelter relokasi sementara Pasar Sentul. Pihaknya berharap pembangunan shelter itu bisa selesai pada Maret, karena tahap selanjutnya ada pemindahan pedagang Pasar Sentul.
“Pengerjaan shelter dimulai Februari. Model shelter mirip dengan shelter relokasi sementara Pasar Prawirotaman dulu. Setelah pedagang pindah, lalu kami akan lakukan pembersihan lahan di Pasar Sentul. Lalu kami akan lakukan pembangunannya,” tandasnya.
Arifin/ed. MN