“Semoga gelaran ini bisa memberikan bekal pengetahuan dan informasi tentang upacara adat panggeh temanten paes ageng gaya Yogyakarta yang sudah dibakukan,” imbuhnya.
Workshop ini dibuka oleh Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, pihaknya pun sangat mengapresiasi acara tersebut.
Menurutnya Dinas Kebudayaan memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan adat istiadat tersebut dan berkewajiban untuk menginformasikan kepada masyarakat.
“Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat Kota Yogyakarta tentang upacara pernikahan paes ageng, agar generasi muda tahu dan tidak terkikis oleh modernisasi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPC HARPI Melati Kota Yogyakarta, Listiani Sintawati yang juga merupakan praktisi tata rias penganten mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat penting untuk mensosialisasikan tata upacara adat panggih pengantin gaya Yogyakarta.
“Yang dipikirkan saat ini bukan hanya generasi sepuh tetapi generasi muda. Apalagi saat ini banyak make up art, padahal make up art di Yogyakarta berbeda dengan make up art di luar Yogyakarta,” ucapnya.
Make up atau perias pengantin di Yogyakarta, lanjutnya, kental dengan budaya dan upacara adat. Mereka juga melakukan tata adat dan tradisi Panggih Pengantin.
“Perias pengantin juga bertugas menata prosesi adat ini. Yang muda-muda bisa belajar dari sini. Ini sangat penting karena di Yogyakarta kental dengan kebudayaan yang tentunya bersumber dari Keraton Nya yogyakarta Hadiningrat,” pungkasnya.
Arifin/ed. MN