“Pelepasan lampion Waisak merupakan acara yang sangat dinantikan setiap tahunnya. Acara ini telah menjadi ikon Waisak Nasional di Candi Borobudur, menarik masyarakat dari seluruh Indonesia dan mancanegara, baik umat Buddhis maupun turis yang ingin berpartisipasi atau menyaksikan acara ini,” kata Hartati.
Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian Penerangan Agung oleh Pangeran Siddharta dan menjadi Buddha, serta Buddha Gautama parinibbana (wafat). Detik-detik Waisak akan jatuh pada Kamis, 23 Mei 2024 pukul 20.52 WIB. Tahun ini, kegiatan Waisak Nasional dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
“Tema Waisak Nasional 2024 adalah ‘Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha, dengan subtema Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian’,” tutur Hartati.
Tahun ini, ada dua sesi pelepasan lampion untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat, yakni sesi pertama pukul 19.00 – 21.00 WIB dan sesi kedua pukul 21.30 – 22.30 WIB.
Fatmawati, Koordinator Lampion Waisak Nasional yang juga Ketua Umum Wanita Buddha Mahanikaya Indonesia, menambahkan, “Lampion merupakan simbol penerangan, kedamaian batin, ketenangan, kebahagiaan, serta tercapainya harapan, doa, cita-cita yang baik, dan impian peserta yang ditulis khusus pada stiker yang dapat diterbangkan bersama lampionnya. Minat masyarakat terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Fatmawati.
Arifin/Ed. MN