‘’Bukan karena kondisi ekonomi, kalau pun ada, cuma sedikit. Tapi memang ada yang menjadi seperti itu karena diiming-imingi uang atau handphone,’’ ucapnya.
Oleh karena itu orang tua diminta waspada. Hati-hati bila anaknya tiba-tiba memiliki handphone baru atau uang banyak. Selain itu, ada juga aplikasi yang turut membantu kaum gay ini mencari teman kencan, bahkan sampai bertransaksi.
Lebih memprihatinkan lagi, saat ini terdeteksi sudah ada komunitas gay di Kabupaten Klaten. Biasanya mereka ini punya ciri khusus pada perilakunya.
‘’KPA keliling desa-desa, bersama dengan bagian hukum. Salah satu yang kami sosialisasikan adalah masalah aplikasi. Waspadai bila ada di HP anak atau cucu,’’ tandasnya.
Ia menambahkan, aplikasi yang ada di handphone fungsinya hanya untuk cari teman kencan, sedangkan transaksi dilakukan sendiri setelah mereka bertemu.
Arifin/ed. MN