“Sehingga dapat menangani kasus stunting yang masih ada dan menjadi perhatian utama Kita,” ujarnya.
Bupati juga meminta para mahasiswa agar tidak gagap dan mengeluh menghadapi situasi dan kondisi tiap-tiap desa yang masih kekurangan. Persoalan itu dapat dikomunikasikan dengan instansi terkait, perangkat desa dan dosen pembimbing agar PKN dapat berhasil baik.
Sementara itu Direktur Poltekkes Semarang, Jeffri Ardiyanto menjelaskan, para mahasiswa akan ditempatkan di 16 desa yang tersebar di Kecamatan Bringin. Mereka akan diandalkan untuk melakukan identifikasi masalah kesehatan di tiap desa. Hasil pengamatan itu akan menjadi produk inovasi mahasiswa PKN sekaligus menciptakan transformasi kesehatan bagi warga. Para mahasiswa akan berbaur dan bekerja sama dengan masyarakat mulai 5 hingga 30 Juni 2023.
“Kami ingin mendarmabaktikan seluruh civitas academica ini untuk membaur bersama masyarakat mensukseskan transformasi kesehatan,” tegasnya.
Arifin/ed. MN