Dalam kegiatan Festival Tata Ruang 2022 ini, lanjut Wahyu, juga dilakukan peluncuran Gatra Matra Yogyakarta, yang merupakan gapura aksesibilitas terintegrasi pemanfaatan tata ruang Kota Yogyakarta. Artinya bahwa informasi tata ruang yang bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat umum.
“Melalui Gatra Matra Jogja kami membuka diri, transparan dan akuntabel terhadap informasi tata ruang yang bisa diakses oleh masyarakat di mana saja dan kapan saja. Harapannya arus informasi semakin mudah dan luas sehingga makin banyak yang mengenal tata ruang Kota Yogyakarta,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, tata ruang Kota Yogyakarta tentu diwujudkan sesuai dengan nilai-nilai keistimewaan. Sebab Kota Yogya menjadi pusat tata ruang dengan adanya satuan ruang strategis atau kawasan cagar budaya.
“Ketika berbicara tata ruang maka juga berkaitan dengan pemanfaatannya. Untuk kawasan jantung Kota Yogya seperti Malioboro, Kotabaru, itu dimaksimalkan untuk meningkatkan daya saing pariwisata. Sementara di permukiman, dimaksimalkan dengan adanya Ruang Terbuka Hijau untuk ketahanan sosial masyarakat,” paparnya.
Kota Yogya memiliki 40 titik Ruang Terbuka Hijau yang ada di tengah permukiman warga. Sebagai ruang untuk masyarakat bertemu dan saling berinteraksi, menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan berbasis kewilayahan.
Arf/MN