Ditambahkan, data menunjukkan indeks literasi digital di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jika pada 2020 nilainya 3,46 di 2022 nilainya menjadi 3,54 poin.
Apalagi kini banyak modus digital yang berusaha melakukan pencurian data. Baik lewat telepon, ataupun link phising di pesan singkat, hingga surat elektronik. Oleh karenanya, ia meminta warga tidak gampang terpancing, jika ada pihak yang menawarkan sesuatu dengan iming-iming berlebihan.
“Manfaat dari literasi digital adalah munculnya kebijaksanaan dan kemampuan dari setiap pengguna, yang mereka dapat di jaringan internet, misal, tidak mudah terkena pemalsuan data, phising, dan sebagainya,” tutur Riena.
Dalam agenda yang dihadiri PPID dari seluruh Jateng dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemprov Jateng itu, Riena mengapresiasi kinerja keterbukaan informasi yang telah dilakukan. Ini terbukti, selama lima tahun Provinsi Jateng diganjar dengan titel informatif, dengan nilai lebih dari 96 poin. Bahkan, pada 2022 nilai Jateng mencapai 99,95 poin.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Ketua Komisi Informasi Jateng, Indra Ashoka Mahendrayana; Komisioner Komisi Informasi Jateng, Moh Asropi; serta Koordinator Board Dewan Musyawarah dan Senior Expert Associate Pattiro Semarang, Widi Heriyanto.
Arifin/ed. MN