“Persiapkan batin dengan baik, proses perjalan ini sepenuh hati,” tegas Supriyadi.
Supriyadi juga menjelaskan bahwa pawai ini menjadi bagian ungkapan persembahan yang banyak mengandung lambang kebaikan dalam kehidupan yang bersumber dari beberapa unsur kehidupan.
“Persembahan-persembahan tersebut bisa menerangkan bahwa kehidupan itu tidak kekal, seperti bunga melambangkan ketidakkekalan. Api melambangkan penerangan dalam kehidupan, dupa melambangkan keharuman, bijaksana bermanfaat bagi sesama. Dalam hidup yang keluar adalah harum kebajikan,” kata Supriyadi.
Ada juga persembahan lainnya, seperti Air sebagai lambang ketenangan, dan kebijaksanaan. “Buah-buahan sebagai lambang kehidupan yang harus diraih. Hidup harus berkecukupan, tidak harus kaya, tapi cukup terpenuhi kebutuhannya,” tandas Supriyadi.
Arifin/Ed. MN