Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Ir. Yassierli, mengatakan sinergi ini diharapkan dapat memetakan kebutuhan serapan tenaga kerja pariwisata di destinasi yang menjadi fokus pengembangan sesuai RPJMN 2025-2029. Ia juga berharap akan tercipta lapangan kerja baru.
Kemenaker sendiri memiliki empat Balai Pengembangan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang memiliki kejuruan pariwisata. Sehingga bisa disinergikan dengan Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata.
“Ini merupakan kesempatan atau momentum yang sangat baik untuk kita berkolaborasi,” kata Yassierli.
Dalam waktu dekat, keduanya sepakat membuka ruang forum group discussion, sebagai upaya pemetaan langkah dalam menyusun kebijakan atau strategi yang tepat.
Adapun kerja sama antara kedua Kementerian meliputi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan sektor pariwisata; pertukaran data dan informasi; fasilitasi penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sektor pariwisata; dan kerja sama atau kegiatan lainnya sesuai tugas dan fungsi yang disepakati para pihak.
Dalam kesempatan tersebut, terjalin juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Diah M. Paham dengan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Agung Nur Rohmad.
Turut mendampingi Menteri Pariwisata, Sekretaris Utama Kementerian Pariwisata, Bayu Aji; serta pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Pariwisata.
Hadir pula, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer; serta pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Ar/Ed. MN