LimaSisiNews, Medan (Sumut) –
Hendrik Kurnia S.H., CPM., pendiri Klinik Problem, beralamat di Perumahan Griya 1 Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, dengan tegas meminta kepada pihak Dinas Pendidikan, sekolah dan Kepolisian untuk menerbitkan aturan kepada anak sekolah agar melarang membawa sepeda motor ke sekolah.
Kepada pihak Kepolisian agar melakukan razia di lingkungan tiap sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kriminal perilaku anak di jenjang remajanya, Rabu (23/10/2024).
“Dalam minggu terakhir ini, kita dikejutkan dengan perilaku anak-anak remaja yang berbaur dalam bentuk geng motor, melakukan aksi tawuran dan pembegalan sehingga mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia di jalan Km 12,5 Simpang Tol Sei Semayang.
“Di seputaran Medan Utara, dalam sebulan terakhir hal yang sama hampir setiap malam bahkan di siang bolong kerap terjadi aksi brutal anak-anak remaja yang kita duga mereka komplotan dari Gemot,” ujar Hendrik kepada para awak media.
Pemilik Klinik Problem ini juga meminta para orang tua untuk tidak memfasilitasi anak anaknya dengan kendaraan bermotor roda dua khususnya menuju sekolah. Kalau pun sudah menjadi keharusan maka peran orang tua sangat besar untuk selalu memperhatikan dan mengawasi mereka.
Peran serta berbagai pihak untuk mengawal atau memperhatikan permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini sangat diharapkan.