Menurut Beni Wibowo, di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD), tidak mempengaruhi penjualan sapi untuk hewan kurban. Meski demikian ia tidak menampik kenyataan jumlah permintaan memang menurun dibandingkan tahun 2022.
“Tetap banyak yang ingin kurban sapi, meski tidak sebanyak tahun lalu karena orang mungkin takut oleh wabah penyakit PMK dan LSD tersebut,” tuturnya.
Namun ia memastikan, di bawah pengawasan intens dari petugas kesehatan maka semua hewan yang dikelola Mekar Sari seluruhnya terbebas dari penyakit tersebut. Ia bahkan memamerkan salah satu sapi jenis Peranakan Ongole (PO) di kandang kelompok ini sedang mengikuti seleksi sebagai hewan kurban untuk Presiden Jokowi.
“Tinggal menunggu hasil pemeriksaan kesehatannya dari laboratorium,” ujarnya.
Rombongan Bupati melanjutkan pemantauan ke Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di wilayah Kapanewon Gamping.
Arifin/ed. MN