Dengan quattrick, tahun ini Joko Mursito menyampaikan hal ini menjadi sebuah pertanda bahwa desa wisata di Kulonprogo ini pergerakannya cukup signifikan.
“Ini menjadi sebuah pertanda bahwa desa wisata di Kulonprogo ini pergerakannya cukup signifikan dan selalu kita sampaikan bahwa bicara soal pariwisata tidak harus berkait langsung dengan pendapatan asli daerah, kita lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat sehingga perekonomian masyarakat bisa menggeliat dan bisa menuju ke pengentasan kemiskinan” jelas Joko Mursito.
Lebih lanjut Ia menceritakan bahwa untuk menyambut dan menuju ke ADWI besok ini, KaDispar sudah bersinergi dan koordinasi dengan para pelaku wisata yang ada di Jatimulyo juga para pihak kalurahan, BumDes, kemudian desa prima, desa budaya, desa preneur dan semuanya termasuk pemangku adat disana untuk golong gilig nyawiji dadi siji.
Di desa wisata Jatimulyo menjadi yang terbaik di Indonesia di perkuat dengan konsep-konsep konservasi alam, konservasi burung yang memang baru-baru saja KPH Wanapaksi mendapatkan piagam dari Kementrian Lingkungan Hidup RI.
“Nah sekali lagi dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Kabupaten, Kapanewon, Kalurahan dengan pelaku pariwisata di desa wisata, pokdarwis, bumdes, desa prima, desa preneur, desa budaya itu tadi bisa menghadirkan suatu kekuatan yang maksimal, yang optimal, untuk menunjukan bahwa desa wisata itu adalah betul-betul menjadi desa yang layak untuk di kunjungi wisatawan untuk masa kunjung yang panjang di beri kenyamanan, diberi rasa di sugoto sedemikian rupa dengan potensi yang ada dan tidak dibuat-buat seperti itulah alam dan lingkungan serta budaya, culture dan semuanya yang kita punyai. Semoga ditahun ini betul-betul menyumbangkan prestasi bagi pemerintah daerah dan seluruh masyarakat dan berdampak yang luar biasa untuk peningkatan ekonomi,” pungkasnya.
Arifin